Tips Memilih Reksadana dengan Benar
Reksadana adalah sebuah strategi investasi yang memungkinkan anda untuk menyatukan atau menghimpun uang anda bersama-sama dengan para investor lain untuk membeli beberapa saham, obligasi, atau sekuritas lain yang mungkin sangat sulit jika diciptakan sendiri. Himpunan dana tersebut akan disebut sebagai portofolio efek.
Dana yang terhimpun ke dalam satu portofolio reksadana juga dikenal sebagai Nilai Aktiva Bersih atau NAB, yang ditentukan oleh nilai sekuritas dalam portofolio, kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Dari situlah akan tercipta sebuah harga reksadana.
Harga ini akan berfluktuasi berdasarkan nilai sekuritas yang dipegang oleh portofolio pada akhir masa berlaku. Para investor reksadana sebenarnya tidak memiliki sekuritas dimana dana berinvestasi, mereka hanya memiliki saham dalam dana itu sendiri.
Reksadana sepenuhnya akan dikelola secara aktif oleh beberapa manajer reksadana yang didukung oleh beberapa timnya. Sehingga, keputusan untuk membeli atau menjual sekuritas akan sepenuhnya ditanggung oleh manajer reksadana atau bisa kita sebut sebagai manajer investasi.
Tips Memilih Perusahaan Reksadana Yang Benar
Dibawah ini adalah beberapa tips untuk anda yang hendak terjun langsung pada bisnis investasi, khususnya pada perusahaan yang menyediakan reksadana.
1. Perencanaan Keuangan
Anda memiliki kebutuhan investasi yang mungkin akan cukup rumit di hari yang akan datang. Anda perlu seseorang untuk memahami keinginan anda, dan dapat menjabarkan dengan jelas rencana mereka tentang uang yang akan anda taruh pada reksadana.
Mungkin beberapa tanya jawab dengan manajer perusahaan reksadana bisa memastikan anda, bahwa perkembangan yang telah terjadi pada uang yang anda investasikan tetap pada jalur yang anda inginkan. Manajer yang baik adalah mereka yang dapat mengidentifikasi sekuritas mana yang akan dibeli ataupun dijual.
2. Pengembalian Investasi
Tujuan berinvestasi adalah dengan mengharapkan jumlah uang yang lebih besar didapatkan dari awal mula kita berinvestasi. Membuat sebuah pengembalian dana yang lebih besar tentunya membutuhkan keberanian dalam menjual atau membeli sebuah obligasi yang mungkin akan beresiko tinggi.
Beberapa perusahaan reksadana akan menerapkan strategi yang berbeda-beda, ada yang memilih cara aman dan ada pula yang sebaliknya. Yang pasti, tidak ada cara yang mutlak untuk berinvestasi. Dan keputusan sepenuhnya ada di tangan anda, berani ambil resiko atau tidak.
3. Meminta Legalitas Manajer
Sebuah manajer investasi yang benar dan legal adalah mereka yang terdaftar secara resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Jika mereka tidak bisa menunjukkan hal itu kepada anda, sudah dipastikan bahwa resiko kerugian dan penyalahgunaan uang investasi akan tinggi.
4. Memiliki Pengalaman dan Track-Record Baik
Selain membeli atau menjual, tugas seorang manajer investasi tersebut adalah untuk mencari peluang investasi yang memungkinkan dana investasi dapat mencapai keuntungan yang lebih besar. Kinerja seorang manajer investasi tersebut tidak bisa kita nilai dalam kurun waktu yang pendek, namun dibutuhkan melihat kinerja jangka panjang mereka antara 3 – 5 tahun.
Namun untuk anda yang baru saja meminta jasa mereka, bisa menanyakan tentang portofolio reksadana pada masa-masa sebelumnya yang sudah mereka lakukan. Hal ini akan memastikan kriteria manajer yang dibutuhkan oleh anda.
5. Tidak Ada Hidden Cost
Sebuah perusahaan investasi mungkin akan menagih beberapa biaya tambahan untuk alasan pembelian saham, biaya manajerial, dan biaya untuk penarikan dana. Saat itu, anda membutuhkan perusahaan yang benar-benar bisa menjabarkan biaya yang anda bayar ditujukan pada hal-hal yang sudah dijabarkan oleh mereka sebelumnya.
0 Response to "Tips Memilih Reksadana dengan Benar"
Post a Comment