Facebook

Ketahui Resiko dalam Investasi Saham agar Tidak Merugi

Cermati Resiko dalam Investasi Saham agar Tidak Merugi

Ketika membayangkan investasi saham,  yang dibayangkan kebanyakan orang adalah uang yang berlipat seiring waktu. Namun, investasi tidak selalu meningkat, suku bunga saham juga berubah ubah dan bahkan bisa turun. Kemungkinan terburuk, perusahaan yang diinvestasikan bisa pailit. Oleh karena itu, sebelum menanam investasi, sebaiknya anda perlu memperhatikan beberapa resiko investasi.

1. Resiko pasar

Saham yang diperjualbelikan juga mengikuti hukum pasar pada umumnya. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh demand and supply. Selain di pasar saham sendiri, resiko pasar juga ada pada pasar produk. Oleh karena itu, investor harus jeli melihat tren pasar yang sedang berlangsung.

Contohnya, sekarang ini tren pasar otomotif sedang lesu. Kedepannya, diperkirakan produktomotif tidak banyak berkembang. Oleh karena itu, hindari investasi pada perusahaan otomotif. Sebalikya, tren perusahaan konstruksi sedang meningkat. apalagi, Indonesia sebagai Negara berkembang membutuhkan banyak asupan modal untuk membangun infrastruktur. Oleh Karena itu, investasi di bidang ini memiliki resiko pasar yang menantang.

2. Resiko suku bunga

Selain pasar yang terus berkmemang, suku bunga saham juga selalu berubah-ubah. Nilai investasi dapat berubah nilai jika suku bunga investasi berubah. Bisa jadi, pada awal anda berinvestasi, tren menunjukkan bahwa suku bunga saham yang anda beli meningkat di angka Sembilan persen. Namun, seiring berjalanya waktu, suku bunga saham turun menjadi tiga persen.

Sekilas, memang anda tidak mengalami kerugian, karena jumlah uang anda masih bertambah. Tetapi, jika dibandingkan dengan inflasi mata uang atau bunga bank, nilai uang dari investasi anda ternyata lebih rendah. Artinya, anda mengalami kerugian.

Namun, saat saat terpuruk ini juga bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham lebih dengan harga murah. Jika anda menganalisa bahwa nilai saham tersebut akan kembali tinggi, maka anda akan untung besar. Oleh Karena itu, jika analisa investor sangat berperan penting dalam investasi saham.

3. Resiko likuiditas

Jika anda menginvestasikan uang anda, maka anda menaruh uang anda pada risiko likuiditas. Artinya, uang anda tidak bisa ditarik atau dicairkan dalam waktu tertentu. Beberapa perusahaan atau broker investasi membolehkan penarikan uang. tetapi penarikan investasi biasanya memiliki aturan yang merugikan. Contohnya harus membayar denda sekian persen dari uang yang diinvestasikan.

Oleh karena itu, sebelum menanamkan uang pada investasi, pastikan anda memiliki tabungan atau cadangan uang yang cukup. Sehingga, ketika ada kebutuhan mendadak, anda tidak perlu menarik kembali investasi anda.

4. Resiko wanprestasi

Wanprestasi adalah kewajiban yang tidak dipenuhi. Contohnya, perusahaan gagal membayarkan dividen sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain karena perusahaan yang merugi, hal ini juga bisa disebabkan karena perusahaan mengalami masa krisis. Dalam masa ini, anda harus menganalisa apakah sekiranya perusahaan ini bisa bangkit dari keterpurukan atau akan bangkrut.

Jika anda menilai perusahaan yang anda investasikan akan bangkrut atau turun, sebaiknya anda segera menarik investasi anda. Jika tidak, nilai uang yang anda investasikan dapat turun. Selain itu, ketika perusahaan bangkrut, alih alih mendapat keuntungan, anda malah merugi karena uang ganti rugi yang tidak sebanding.

5. Risiko perubahan peraturan

Segala peraturan, baik pemerintah, perusahan, OJK, hingga manajer investasi akan berubah ubah mengikuti perkembangan sikap yang berlaku. Pada umumnya, peraturan ini diadakan untuk melindungi baik investor maupun perusahaan. Namun, bisa jadi peraturan tersebut merugikan investor.

Jadi, pastikan perusahaan memiliki peraturan yang jelas dan kredibilitas yang baik. Sehingga, tidak ada peraturan abu-abu yang bisa digunakan pihak tertentu untuk mengeksploitasi investor baik dari pihak perusahaan maupun pajak. Perusahaan yang kredibel tentu akan menghargai investor, sehingga mereka tidak akan merubah peraturan secara sewenang-wenang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketahui Resiko dalam Investasi Saham agar Tidak Merugi"

Post a Comment